Salah satu konsep pembangunan berkelanjutan adalah; Pembangunan yang didasari dengan potensi yang bisa dikelola secara inovatif dan mengedepankan kelestarian lingkungan, dilihat dari sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) Desa Pemongkong memiliki begitu banyak khazanah diantaranya adalah : Gili Kerate, Gili Ujung Betok,Gili Areng, persoalannya adalah khazanah tersebut belum dikelola dengan maksimal sehingga terkesan tidak bisa memberikan manfaat.
Bertempat di rumah Kepala Wilayah Dusun Ujung Betok ( Rabu, 13 Juni 2023) Kepala Desa Pemongkong Rudi Muliono,S.Sos. ditemani Sekretaris Desa (Mukmin Sasaka) dan beberapa Perades serta Tokoh Masyarakat dan Pemuda menyampaikan keinginannya untuk mulai memetakan beberapa potensi yang ada di wilayah Desa Pemongkong sebagai langkah awal merumuskan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dengan basis kearifan lokal.
Dalam presentasinya, Kepala Desa Pemongkong (Rudi Muliono,S.Sos) menjelaskan bahwa ; Kerja-kerja yang harus dilakukan hendaknya melihat dan mengkaji tentang kearifan lokal masyarakat, karena ketika hal tersebut diabaikan, maka proses pembangunan akan berbenturan dengan banyak kepentingan yang berpotensi menganggu para investor untuk berinvestasi.
Kepala Wilayah Dusun Ujung Betok (Lalu Fahrudin) menambahkan bahwa, Kita sangat optimis untuk mengelola dan mengembangkan potensi wilayah yang dimiliki, dengan mengedepankan konsep pembangunan yang berbasis kearifan lokal, saya yakin kita bisa memprospek (peluang) kemajuan pembangunan wilayah desa menjadi lebih mudah.**
Pemerintah Desa Pemongkong terus melakukan pemetaan, termasuk dalam PKD (Pengkajian Keadaan Desa) yang dilaksanakan oleh TP-RPJMDes di tingkat dusun yang out putnya diharapkan bisa menyelaraskan antara pembangunan desa dengan pembangunan daerah yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Lombok Timur. (red)*